Bismillah...
Siapa sih yang suka pada orang pelit,
kikir, medit, bin bakhil? Jangankan orang lain, orang pelit sendiri
belum tentu suka pada orang pelit lainnya. Bayangkan saat dia lapar dan
ada orang lain dengan banyak makanan, tapi tak mau membaginya barang
sedikit pun. Jangankan manusia, Allah pun benci pada orang yang pelit.
Bakhil alias Kikir alias Pelit alias
Medit adalah satu penyakit hati karena terlalu cinta pada harta sehingga
tidak mau bersedekah.
Tapi memang pada umumnya manusia itu memang pelit/kikir:
“Katakanlah: “Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya.” Dan adalah manusia itu sangat kikir.” [Al Israa’ 100]
Oleh karena itu, kita hendaknya mempelajari firman Allah dan sabda Nabi kita agar bisa terhindar dari penyakit kikir.“Katakanlah: “Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya.” Dan adalah manusia itu sangat kikir.” [Al Israa’ 100]
“Sekali-kali janganlah
orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka
dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka.
Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka
bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan
kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan
Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [Ali ‘Imran 180]
Padahal segala harta kita termasuk diri
kita adalah milik Allah. Saat kita lahir kita tidak punya apa-apa.
Telanjang tanpa busana. Saat mati pun kita tidak membawa apa-apa kecuali
beberapa helai kain yang segera membusuk bersama kita.
Sesungguhnya harta yang kita simpan itu
bukan harta kita yang sejati. Saat kita mati tidak akan ada gunanya bagi
kita. Begitu pula dengan harta yang kita pakai untuk hidup
bermegah-megahan seperti beli mobil dan rumah mewah.
“Sesungguhnya manusia itu sangat
ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya. Dan sesungguhnya manusia
itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya. Dan sesungguhnya dia sangat
bakhil karena cintanya kepada harta” [Al ‘Aadiyaat 6-8]
“Dan adapun orang-orang yang
bakhil dan merasa dirinya cukup serta mendustakan pahala terbaik, maka
kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. Dan hartanya
tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa” [Al Lail 8-11]
Yang justru jadi harta yang bermanfaat
bagi kita di akhirat nanti adalah harta yang kita belanjakan di jalan
Allah atau disedekahkan. Harta tersebut akan jadi pahala yang balasannya
adalah istana surga yang luasnya seluas langit dan bumi.
“Berimanlah kamu kepada Allah
dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah
menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara
kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang
besar.” [Al Hadiid 7]
“Berlomba-lombalah kamu kepada
(mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas langit
dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah
dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa
yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” [Al
Hadiid 21]
Banyak orang kikir enggan bersedekah karena takut berkurang hartanya. Takut miskin. Padahal itu adalah godaan setan:
“Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti)
kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir);
sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan
Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.” [Al Baqarah 268]
Kita memang tidak boleh terlalu boros. Tapi juga tidak boleh terlalu kikir. Jadi harus pertengahan:
“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.” [Al Furqaan 67]
“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.” [Al Furqaan 67]
“Dan janganlah kamu jadikan tanganmu
terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya
karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.” [Al Israa’ 29]
Allah tidak suka dengan orang-orang yang kikir:
“(yaitu) orang-orang yang kikir dan
menyuruh manusia berbuat kikir. Dan barangsiapa yang berpaling (dari
perintah-perintah Allah) maka sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Kaya
lagi Maha Terpuji.” [Al Hadiid 24]
Allah mengancam orang-orang yang kikir dengan neraka:
“Kecelakaanlah bagi setiap
pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung
(kikir). dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya,
sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke
dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang
disediakan) Allah yang dinyalakan yang (membakar) sampai ke hati.” [Al
Humazah 1-7]
“Ingatlah, kamu ini orang-orang
yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara
kamu ada yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah
kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan
kamulah orang-orang yang berkehendak (kepada-Nya); dan jika kamu
berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain; dan
mereka tidak akan seperti kamu ini.” [Muhammad 38]
Pelit dari bersedekah di jalan Allah baik untuk perjuangan mau pun dakwah syiar Islam merupakan satu ciri dari orang munafik:
“Orang-orang munafik laki-laki dan
perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka
menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma’ruf dan mereka
menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah
melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah
orang-orang yang fasik.” [At Taubah 67]
Tips Agar Terhindar dari Sifat Kikir
Allah memberi kita petunjuk agar
terhindar dari sifat pelit. Di antaranya adalah mengerjakan shalat,
bersedekah, yakin akan hari pembalasan sehingga dia tahu jika kikir
dapat siksa neraka sedang jika bersedekah mendapat surga, memelihara
kemaluan, dan memelihara amanah:
“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.
Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,
dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir,
kecuali orang-orang yang mengerjakan salat,
yang mereka itu tetap mengerjakan salatnya,
dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu,
bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta),
dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan,
dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya.
Karena sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (dari kedatangannya).
Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya,
kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak-budak yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.
Barangsiapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.
Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.
Dan orang-orang yang memberikan kesaksiannya.
Dan orang-orang yang memelihara salatnya.
Mereka itu (kekal) di surga lagi dimuliakan.” [Al Ma’aarij 19-35]
Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,
dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir,
kecuali orang-orang yang mengerjakan salat,
yang mereka itu tetap mengerjakan salatnya,
dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu,
bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta),
dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan,
dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya.
Karena sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (dari kedatangannya).
Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya,
kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak-budak yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.
Barangsiapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.
Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.
Dan orang-orang yang memberikan kesaksiannya.
Dan orang-orang yang memelihara salatnya.
Mereka itu (kekal) di surga lagi dimuliakan.” [Al Ma’aarij 19-35]
Baca juga berbagai penyakit hati lainnya di:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar